Talibun
Definisi umum bagi talibun menurut Kamus Dewan (2005) ialah sejenis puisi lama yang terdiri daripada empat baris, enam baris, atau dua puluh baris yang bersajak di hujungnya. Talibun disebut juga dengan nama seromba dan mempunyai bentuk yang hampir sama dengan prosa lirik atau prosa berirama. Walau bagaimanapun, talibun berbeza dengan prosa lirik dan prosa berirama kerana talibun merupakan sebahagian sahaja daripada cerita yang diambil prosa lirik.
Talibun mengungkap persoalan yang berbagai bergantung kepada konteks cerita induknya. Lazim isi talibun berkisar kepada pelbagai perkara dan objek; seperti senjata, pakaian, kenderaan,negeri, perlakuan manusia, fenomena alam, perasaan, dan tradisi yang terdapat dalam sesebuah cerita lipur lara.
(Sumber: Wikipedia)
Talibun 6 Baris
Kepada istri cinta utama
Merasa jenuh berlalu gampang
Kerja lembur berhari - hari
Tiada hari tanpa merana
Adinda jauh selalu terbayang
Jika tidur termimpi - mimpi
Agenda Minggu padat semua
Pelana kuda berjarum tulang
Kuda pedati ada di Bangka
Adinda menunggu sangat merana
Karena Kanda belum pulang
Kanda kembali dinda bahagia
Mencari ikan di dalam lubuk
Ikan gabus banyak dinanti
Lubuk dalam tanah tertimbun
Setiap hari bermain facebook
Bosan rasanya status berganti
Perkenankan hambe lantunkan talibun
Punai hinggap di kayu rapuh
Batang dipenuhi dedaunan coklat
Lama tak dikecup sinar mentari
Selagi melarat munajat bersimpuh
Ketika lapang lupakan shalat
Sajadah dikunci dalam lemari
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
Kepada istri cinta utama
Merasa jenuh berlalu gampang
Kerja lembur berhari - hari
Tiada hari tanpa merana
Adinda jauh selalu terbayang
Jika tidur termimpi - mimpi
Agenda Minggu padat semua
Pelana kuda berjarum tulang
Kuda pedati ada di Bangka
Adinda menunggu sangat merana
Karena Kanda belum pulang
Kanda kembali dinda bahagia
Mencari ikan di dalam lubuk
Ikan gabus banyak dinanti
Lubuk dalam tanah tertimbun
Setiap hari bermain facebook
Bosan rasanya status berganti
Perkenankan hambe lantunkan talibun
Punai hinggap di kayu rapuh
Batang dipenuhi dedaunan coklat
Lama tak dikecup sinar mentari
Selagi melarat munajat bersimpuh
Ketika lapang lupakan shalat
Sajadah dikunci dalam lemari
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
No comments:
Post a Comment